Jumat, 19 Agustus 2011

cerita film pendek

Cerita film pendek itu tentang seorang laki-laki (penggunaan bintang laki-laki, hanya karena ide film ini bermula dari aku; laki-laki, bukan karena masalah gender)

beberapa tahun terakhir memiliki tanyangan berita mempunyai tema besar yang sama di semua stasiun tv, yaitu kekerasan, kekacauan yang mungkin boleh dibilang "kebingungan" kebingungan mencari jati diri para pelakunya. 
 Laki-laki itu hanya bisa terpaku, duduk di depan televisi selama beberapa jam dan berulang di hari-hari yang berikutnya. Raganya duduk, tetapi jiwanya berontak, memelantingkan dan menghempaskannya ke dinding, lantai, dan terus berulang hingga berguling karena tangannya seakan terikat bingung bagaimana dia harus memulai untuk seakan berteriak "hentikan...!!! kita tidak seharusnya seperti ini". Keluar rumah dia keesokan harinya setelah beberapa hari dalam rumah menyaksikan "kekacauan" di depan mata, dia berjalan kemudian melihat sebuah kaleng bekas minuman di pinggir jalan, kemudian dipungut dan dibuangnya ke tong sampah;

"simple" dan tanpa dia sadar, itu merupakan "aksi" yang paling sederhana yang bisa dia lakukan, membuat negara ini lebih "sehat" daripada hanya menyaksikan, bergumam atau bahkan ikut-ikutan bertingkah yang tidak jelas seperti beberapa pelaku di televisi; "beberapa" karena aku yakin beberapa diantaranya dengan sengsaja memicu terjadinya itu untuk keuntungan pribadi, keluarga dan golongan. Semakin selamatlah laki-laki tadi dari "jebakan" untuk turut menjadi "kambing congek" beberapa pelaku tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar